Mengulas bab majas, alangkah baiknya membahas majas perbandingan terlebih dahulu, karena perbandingan menjadai sub pertama dari jenis-jenis majas. Memang tak akan lengkap berbicara soal majas kalau tak ada Metafora di dalamnya.
Majas Metafora
Majas terbagi menjdai empat bagian yaitu:
Dalam bahasan ini kita fokuskan pada majas metafora. Karena majas ini sangat unik dan sering terdengar telinga pada percakapan sehari-hari.
Sebelum melumat habis contoh majas metafora, alangkah baiknya kita pahami dulu " apa itu majas metafora". dengan pemahaman dari pengertiannya nanti akan mudah merangkaikan katanya.
Pengertian Majas Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang menggunakan kata/kelompok kata yang bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan atau kiasan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh Majas Metafora
Untuk memperjelas pengertian dari majas metafora dan mudah untuk dipahami, ada beberapa contoh dari majas metafora yang dapat anda baca sebagai gambaran. Berikut ini contoh dari majas metafora!
1. Lumbung adalah gudangnya karbohidrat.
2. Di lautan terdapat berjuta jenis protein tinggi.
3. Doa si kupu-kupu malam memecahkan heningnya malam.
4. Apapun yang terjadi kita pertahankan sampai titik darah penghabisan.
5. Jangan kau gunakan darah mudamu untuk menyelesaikan suatu masalah.
6. Kang Badrul itu ternyata tangan kanannya adipati.
7. Pada waktu pencarian harta karun ditemukan gudang mesiu peninggalan Belanda.
8. Ku petik gitar dan kau nyanyikan lagu.
9. Gara-gara kambing hitam hilang, Bajol kasak-kusuk mencari kambing hitam.
10. Bunga desa itu telah layu karena sang kumbang tega menodainya.
11. Jangan kau sia-siakan buah hatimu, karena dia adalah anugerah terindah.
12. Pencuri itu mati kutu setelah ketahuan warga.
13. Ratu malam tebar pesona dengan indah cahayanya.
14. Kyai Albert sedang mendaur ulang sampah masyarakat agar menjadi lebih berguna.
15. Tak sedikit berjajar-jajar di pinggir jalan toko makanan khas untuk buah tangan.
16. Raja sing telah menghisap embun pagi.
17. Anak gawang harus selalau siap apabila bola datang.
18. Oarang pinggiran menghiasi wajah ibu kota.
19. Sebagai pemuda yang menjadi tulang punggung bangsa tidak selayaknya berpangku tangan.
20.Yang sedang bersemedi di pinggir telaga itu ternyata wanita berdarah biru.
21.Belahlah dadaku, nanti akan kau temukan separo hatimu.
22. Gatot kaca adalah satria otot kawat tulang besi.
23. Janganlah engkau sombong, karena sombong adalah anak emasnya setan.
24. Wedus gembel Merapi memaksa warga harus pergi.
25. Tikus-tikus kantor suka berdasi dan gemar berenang di sugai yang kotor.
Demikianlah sekilas majas metafora dan rangkaian katanya. Semoga mudah untuk dipahami dan bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar